Kamis, 28 Oktober 2010

Arti Pemuda

Pemuda adalah suatu umur yang memiliki kehebatan sendiri,menurut DR.Yusuf Qardhawi ibarat matahari maka usia muda ibarat jam 12 ketika matahari bersinar paling terang dan paling panas.Pemuda mempunyai kekuatan yang lebih secara fisik dan semangat bila dibanding dengan anak kecil atau orang-orang jompo.Pemuda mempunyai potensi yang luar biasa,bisa dikatakan seperti dinamit atau TNT bila diledakan.
Pemuda bisa di ibaratkan juga sebagai persimpangan jalan,jika seorang pemuda mengambil jalan yang salah ,maka akan dicap sebagai pemuda yang buruk,bertanyalah pada kalangan selain pemuda entah anak-anak dan kaum tua agar tidak tersasar terlalu jauh dan bisa kembali ke jalan yang benar.Jika pemuda mengambil jalan yang benar,maka akan menjadi pemuda yang berguna sampai akhir hayatnya.Sangat disayangkan bila pemuda khususnya pemuda Indonesia yang hanya tawuran dan berlaku anarki.
Sebagai pemuda Indonesia,kita tidak boleh hanya bermimpi,kita juga harus berniat untuk melaksanakan mimpi tersebut,misalkan kita ingin menjadikan Indonesia sebagai bebas bencana,walaupun itu tidak bisa dipungkiri,kita harus berniat memperjuangkan rakyat Indonesia untuk siap siaga dalam,tetapi juga tidak hanya berniat,kita harus berani berbuat dengan mengandalkan diri sendiri, tidak hanya memprotes dan menyuruh kaum tua.
Belum lama kita memperingati 82 tahun Sumpah pemuda dan Belum lama kita berduka dengan tsunami di Mentawai,meletusnya gunung Merapi serta banjir bandang di Wasior,Papua.Apasih yang kita bisa ambil dari semua kejadian ini?kembalikan ke hati para pemuda saja ‘lah’
Marilah kita mengingat kembali dan merenungkan dengan serius arti 82 tahun sumpah pemuda didalam hati yang paling dalam.
SUMPAH PEMUDA
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERTUMPAH DARAH YANG SATU TANAH AIR INDONESIA!!
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERBANGSA YANG SATU BANGSA INDONESIA!!
KAMI PUTRA DAN PUTRI INDONESIA MENGAKU BERBAHASA YANG SATU BAHASA INDONESIA!!
Pemuda Indonesia harus bangkit!!,pemuda adalah tulang punggung Indonesia

Kamis, 21 Oktober 2010

Apa itu Keluarga??

keluarga adalah mutiara. Begitu berharganya nilai sebuah keluarga sehingga dia disamakan dengan mutiara. Karena dari sebuah keluargalah kita lahir, tumbuh, dewasa sampai yang memandikan jenazah kita.Proses itulah kita tidak bisa lepas dari keluarga,dari mulai belajar berjalan sampai akhir hayat. Sehingga begitu dalam makna keluarga yang harus kita patrikan didalam hati kita kelak dan selamanya. Kadangkala kita dengan alasan lain mengabaikan keluarga kita. Namun kita lupa bahwa sesungguh kebahagiaan sejati bukan hanya diukur dari materi namun dari kehangatan sejati yang kita peroleh dari saling berbagi dalam kebersamaan sebuah keluarga. Buat apa materi berlimpah 7 turunan jikalau menjadi keluarga yang broken home!,sebagai contoh sang suami berselingkuh dengan perempuan lain,menelantarkan istri dan anak mereka,belum lagi anak yang terkena dampak psikis dari keluarga yang broken home,walaupun hidup mereka yang bergelimang harta,tak ada artinya dengan kasih sayang keluarga. Keluarga yang baik adalah keluarga yang bisa memahami komponen-komponen dalam keluarga itu sendiri. Fungsi keluarga buat saya adalah segala-galanya!,tempat kita kembali pulang adalah keluarga,harta yang paling bermakna adalah keluarga,keluarga juga merupakan aset buat saya,sewaktu bayi saya tidak mempunyi apa-apa kecuali keluarga,alangkah indahnya berkumpul bersama keluarga,bercanda ria,rekreasi bersama. Saya masih bersyukur mempunyai keluarga yang baik,dan saya tidak akan mensia-siakan hidup saya sampai akhir hayat.

saya mencintai mereka, saya membutuhkan mereka, saya tergantung pada mereka, saya rindu ada mereka, saya haus kasih sayang akan mereka, saya perlu semangat dari mereka, saya hidup juga karena mereka, saya berilmu karena mereka, intinya karena merekalah saya hidup!

Jumat, 08 Oktober 2010

Ancaman Terbesar Masalah Lingkungan di Dunia!!!!

Setiap orang memerlukan energi, lahan dan sumber daya yang besar untuk bertahan hidup. Kalau populasi terlalu membludak, maka keseimbangan antara lingkungan dan regenerasi populasi belum dapat tercapai.

Antara 1960 dan 1999, populasi bumi berlipat ganda dari 3 milyar menjadi 6 milyar orang. Pada tahun 2000 populasi sudah menjadi 6.1 milyar. PBB memprediksi bahwa populasi dunia pada tahun 2050 akan mencapai antara 7.9 milyar sampai 10.9 milyar, tergantung ada apa yang kita lakukan sekarang.

karena populasi yang semakin membludak,otomatis bahan makanan harus diperbanyak pula,namun kondisi lahan untuk pertanian,tempat tinggal dan lapangan pekerjaan semakin terbatas,akibatnya,KEMISKINAN bertambah setiap tahunnya

Perkembangan urbanisasi di Indonesia perlu dicermati karena dengan adanya urbanisasi ini, kecepatan pertumbuhan perkotaan dan pedesaan menjadi semakin tinggi. Pada tahun 1990, persentase penduduk perkotaan baru mencapai 31 persen dari seluruh penduduk Indonesia. Pada tahun 2000 angka tersebut berubah menjadi 42 persen. Diperkirakan pada tahun 2025 keadaan akan terbalik dimana 57 persen penduduk adalah perkotaan, dan 43 persen sisanya adalah rakyat yang tinggal di pedesaan. Dengan adanya sentralisasi pertumbuhan dan penduduk, maka polusi pun semakin terkonsentrasi di kota-kota besar sehingga udara pun semakin kotor dan tidak layak.

Kota-kota besar terutama Jakarta adalah sasaran dari pencari kerja dari pedesaan dimana dengan adanya modernisasi teknologi, rakyat pedesaan selalu dibombardir dengan kehidupan serba wah yang ada di kota besar sehingga semakin mendorong mereka meninggalkan kampungnya. Secara statistik, pada tahun 1961 Jakarta berpenduduk 2,9 juta jiwa dan melonjak menjadi 4,55 juta jiwa 10 tahun kemudian. Pada tahun 1980 bertambah menjadi 6,50 juta jiwa dan melonjak lagi menjadi 8,22 juta jiwa pada tahun 1990. Yang menarik, dalam 10 tahun antara 1990-2000 lalu, penduduk Jakarta hanya bertambah 125.373 jiwa sehingga menjadi 8,38 juta jiwa. Data tahun 2007 menyebutkan Jakarta memiliki jumlah penduduk 8,6 juta jiwa, tetapi diperkirakan rata-rata penduduk yang pergi ke Jakarta di siang hari adalah 6 hingga 7 juta orang atau hampir mendekati jumlah total penduduk Jakarta. Hal ini juga disebabkan karena lahan perumahan yang semakin sempit dan mahal di Jakarta sehingga banyak orang, walaupun bekerja di Jakarta, tinggal di daerah Jabotabek yang mengharuskan mereka menjadi komuter.

Populasi tinggi yang tidak dibarengi dengan lahan pangan dan energi yang cukup akan mengakibatkan ketidakseimbangan antara supply dan demand yang bisa menyebabkan harga menjadi mahal sehingga seperti yang sedang terjadi sekarang, inflasi semakin tinggi, harga bahan makanan semakin tinggi sehingga kemiskinan pun semakin banyak. Semakin menurunnya konsumsi masyarakat akan menyebabkan perusahaan merugi dan mem-PHK karyawannya sebagai langkah efisiensi, sehingga semakin banyak lagi kemiskinan.

Jadi, pemerintah Indonesia dan pemerintah negara lain harus mengatasi permasalahan yang pasti ada setiap tahun.

sumber:
http://akuinginhijau.org/2008/05/04/pertumbuhan_penduduk/